Hari Kebangkitan Teknologi Nasional
Indonesia Harus Berkarakter Beriman, Rasional, dan Inovatif
Serpong, Banten: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono menghadiri peringatan ke-16 Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Rabu (10/8) sore, di Auditorium Graha Widya Bhakti, Puspitek, Serpong, Tangerang, Provinsi Banten. Tema peringatan ke-16 ini adalah 'Inovasi untuk Kesejahteraan Rakyat'.
Dalam sambutannya, Menristek Suharna Surapraja berharap hasil penelitian dan pengembangan iptek dapat terus dikembangkan, diadopsi, dan dimanfaatkan menjadi sebuah produk inovatif. "Selain itu, juga berdampak sosial dan ekonomi yang luas guna membangun kemandirian, meningkatkan produktivitas dan daya saing untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ini merupakan misi besar bersama insan iptek nasional," kata Suharna.
Dalam kesempatan ini Menristek memberikan anugarah Iptek kepada beberapa Insan Iptek berprestasi.
Tahun lalu, tepatnya 20 Januari 2010, Presiden SBY berkunjung ke Puspitek ini dan berbicara di hadapan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia serta komunitas ilmuan lainnya. Saaat itu, Presiden mengedepankan topik meningkatkan daya dan kapasitas inovasi sebagai bangsa yang tengah membangun.
"Empat bulan kemudian, tepatnya bulan Mei tahun 2010, saya bentuk, dengan Keputusan Presiden, Komite Inovasi Nasional," kata Presiden SBY dalam sambutannya yang bertajuk Menjadi Bangsa yang Beriman, Rasional, dan Inovatif.
Yang bisa mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang berperadaban, Presiden berpendapat, adalah dengan karakter bangsa yang beriman, rasional, dan inovartif. "Yang berkeadaban, maju, dan sejahtera," ujar Presiden.
Kepala Negara juga menuangkan gagasan mengenai masalah ini dalam sebuah artikel majalah yang akan terbit Agustus ini. Artikel tersebut diberi judul Indonesia in 2045 Essential Journey of Progreess. "Negeri ini telah melampaui setengah abad perjalanannya, dan tahun 2045 , tepat 100 tahun usia Republik Indonesia yang kita cintai bersama," SBY menuturkan.
Ada tiga hal yang ingin diwujudkan menuju Indonesia 2045. Pertama, ekonomi kuat dan berkelanjutan. Kedua, demokrasi yang stabil dan matang, dan ketiga peradaban yang semakin maju. "Yang nanti ketiga-tiganya bisa kita capai manakala bangsa kita sungguh beriman, rasional, dan inovatif," Presiden menjelaskan.
Pada akhir pidatonya, Presiden SBY mengucapkan selamat memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. "Majulah kaum ilmuan, kaum inovator, dan para teknolog Indonesia. Jayalah Indonesia tercinta," Presiden SBY berseru.
SBY dan Ibu Ani akan berbuka puasa bersama dan salat Maghrib berjamaah dengan para undangan di tempat yang sama. Terlihat hadir Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendiknas Muhammad Nuh, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menkes Endang Rahayu, dan Seskab Dipo Alam. Hadir pula Ketua KIN Prof Zuhal, Gubernur Banten Ratu Atut, dan beberapa duta besar negara sahabat. (dit)
Serpong, Banten: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono menghadiri peringatan ke-16 Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Rabu (10/8) sore, di Auditorium Graha Widya Bhakti, Puspitek, Serpong, Tangerang, Provinsi Banten. Tema peringatan ke-16 ini adalah 'Inovasi untuk Kesejahteraan Rakyat'.
Dalam sambutannya, Menristek Suharna Surapraja berharap hasil penelitian dan pengembangan iptek dapat terus dikembangkan, diadopsi, dan dimanfaatkan menjadi sebuah produk inovatif. "Selain itu, juga berdampak sosial dan ekonomi yang luas guna membangun kemandirian, meningkatkan produktivitas dan daya saing untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ini merupakan misi besar bersama insan iptek nasional," kata Suharna.
Dalam kesempatan ini Menristek memberikan anugarah Iptek kepada beberapa Insan Iptek berprestasi.
Tahun lalu, tepatnya 20 Januari 2010, Presiden SBY berkunjung ke Puspitek ini dan berbicara di hadapan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia serta komunitas ilmuan lainnya. Saaat itu, Presiden mengedepankan topik meningkatkan daya dan kapasitas inovasi sebagai bangsa yang tengah membangun.
"Empat bulan kemudian, tepatnya bulan Mei tahun 2010, saya bentuk, dengan Keputusan Presiden, Komite Inovasi Nasional," kata Presiden SBY dalam sambutannya yang bertajuk Menjadi Bangsa yang Beriman, Rasional, dan Inovatif.
Yang bisa mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang berperadaban, Presiden berpendapat, adalah dengan karakter bangsa yang beriman, rasional, dan inovartif. "Yang berkeadaban, maju, dan sejahtera," ujar Presiden.
Kepala Negara juga menuangkan gagasan mengenai masalah ini dalam sebuah artikel majalah yang akan terbit Agustus ini. Artikel tersebut diberi judul Indonesia in 2045 Essential Journey of Progreess. "Negeri ini telah melampaui setengah abad perjalanannya, dan tahun 2045 , tepat 100 tahun usia Republik Indonesia yang kita cintai bersama," SBY menuturkan.
Ada tiga hal yang ingin diwujudkan menuju Indonesia 2045. Pertama, ekonomi kuat dan berkelanjutan. Kedua, demokrasi yang stabil dan matang, dan ketiga peradaban yang semakin maju. "Yang nanti ketiga-tiganya bisa kita capai manakala bangsa kita sungguh beriman, rasional, dan inovatif," Presiden menjelaskan.
Pada akhir pidatonya, Presiden SBY mengucapkan selamat memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. "Majulah kaum ilmuan, kaum inovator, dan para teknolog Indonesia. Jayalah Indonesia tercinta," Presiden SBY berseru.
SBY dan Ibu Ani akan berbuka puasa bersama dan salat Maghrib berjamaah dengan para undangan di tempat yang sama. Terlihat hadir Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendiknas Muhammad Nuh, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menkes Endang Rahayu, dan Seskab Dipo Alam. Hadir pula Ketua KIN Prof Zuhal, Gubernur Banten Ratu Atut, dan beberapa duta besar negara sahabat. (dit)
Komentar
Posting Komentar